A REVIEW OF BAPAKLU NGENTOD

A Review Of BAPAKLU NGENTOD

“Yah nanti dulu… Teteh masih capek nih…” pintaku karena sudah mengerti dengan apa yang diinginkan oleh Ayah saat ini. Dengan tidak mengenal kata menyerah, Ayah terus mendorong penisnya hingga benda yang kira-kira berukuran 18 cm itu mulai tenggelam di dalam lubang vaginaku. Ia sudah tidak tahan, nafsunya membara. Ia meludahi lobang vagi

read more